![]() |
Koltim, Sultra cerdas com - Jumat Agung tahun ini menjadi momen penuh makna bagi umat Kristen di seluruh dunia, khususnya Jemaat Imanuel rate-rate kehadiran jemaat dipenuhi suasana tenang dan khidmat. Jemaat dari berbagai usia mulai berdatangan dengan berpakaian serba hitam dan gelap, sebagai simbol duka atas pengorbanan Yesus Kristus di kayu salib. semangat jemaat untuk menghadiri ibadah tidak surut, justru seolah mempertegas kesan reflektif dan syahdu dari Jumat Agung.
Ibadah dimulai dengan lantunan kidung pembuka yang dinyanyikan perlahan, menggambarkan suasana duka namun penuh pengharapan. Diiringi alunan musik yang tenang, suasana di dalam gereja menjadi sangat hening.
Pendeta triswi Sipapa, S.Th memimpin ibadah dengan penuh penghayatan. Dalam kotbahnya, beliau mengajak jemaat merenungkan kembali penderitaan Yesus Kristus—bagaimana Ia dicaci, disiksa, dan akhirnya disalibkan demi menebus dosa manusia.
Kemudian dilanjutkan puji-pujian yang di persembahkan oleh jemaat, salah satu momen yang paling menyentuh adalah perjamuan kudus, yang menjadi inti dari peringatan Jumat Agung. Jemaat satu per satu maju ke depan altar, menerima roti dan anggur dengan penuh hormat dan penghayatan. Suasana begitu sakral, terasa betul bahwa setiap jemaat benar-benar menghayati arti pengorbanan Kristus.
Ibadah Jumat Agung mendapatkan pengamanan dari pihak kepolisian polres Kolaka timur, kehadiran Polres Kolaka timur sebagai salah satu bentuk tugas dan tangung jawab dalam menjaga Kamtibmas.
Melalui ibadah Jumat Agung ini, Jemaat Imanuel rate-rate kembali diteguhkan dalam iman dan pengharapan mereka kepada Tuhan Yesus Kristus. Mereka pulang dengan hati yang penuh syukur dan pengharapan baru, siap menyambut sukacita Paskah dengan semangat yang diperbarui.
Laporan. : Humas polres koltim