Kolaka, Sultra cerdas com - SMP Negeri 1 Kolaka saat ini mulai mengembangkan inovasi barunya dengan menerapkan sistem pengimplementasian metode deep learning bernama AKRAB atau Absen Kedisiplinan Rutin-Aktif Berbudaya.
Kepala SMPN 1 Kolaka Dakir Torang mengatakan, pihaknya saat ini mulai menerapkan inovasi digitalnya yang canggih, yakni penerapan sistem absensi berbasis digital yang diberi nama "AKRAB". Inovasi ini selaras dengan program pemerintah yang gencar mensosialisasikan pemanfaatan teknologi digital di sekolah-sekolah dan implementasi kerangka pembelajaran Deep Learning yaitu pemanfaatan digital. Sistem ini tak hanya efektif meningkatkan kedisiplinan siswa, tetapi juga memberikan efek domino positif bagi kedisiplinan guru.
Absen “AKRAB” berupa kartu yang memiliki barcode dan setiap siswa di SMPN 1 Kolaka di diberikan untuk digunakan ketika mengabsen dan menjadi alat kontrol kehadiran setiap hari. Proses absensi dilakukan setiap pagi saat siswa memasuki gerbang sekolah.
"Jadi siswa kami cukup melakukan scan barcode kartu absensi menggunakan aplikasi khusus di ponsel Android yang dipegang oleh para guru. Batas waktu absensi adalah pukul 07.30 WITA. Jika siswa melakukan scan setelah jam tersebut, sistem secara otomatis mencatat mereka sebagai "terlambat".
Aktifitas ini adalah salah satu implementasi pendekatan Deep Learning dalam dunia pendidikan khususnya di satuan satuan pendidikan," katanya saat ditemui media ini, Kamis (4/9/2025).
Dakir menjelaskan jika, Absen barcode tersebut akan memproses dan menganalisis data absensi secara real-time. Hal ini memungkinkan sekolah untuk melacak pola kehadiran, mengidentifikasi siswa yang sering terlambat, dan memberikan laporan akurat kepada pihak manajemen sekolah dan orang tua.
Dengan data yang terstruktur ini, sekolah dapat mengambil tindakan intervensi yang tepat untuk membantu siswa meningkatkan kedisiplinan mereka.
Dampak dari penerapan "Absen AKRAB" ini adalah diharapakan dapat membawa perubahan signifikan terhadap kedisiplinan warga sekolah. Kehadiran guru di sekolah menjadi lebih awal karena mereka harus siap di gerbang untuk memindai barcode siswa. Hal ini menciptakan lingkungan yang lebih teratur dan disiplin sejak pagi hari. Semakin cepat guru datang, semakin lancar proses absensi, yang pada akhirnya memengaruhi kelancaran pembelajaran.
"Kami melihat dampak yang luar biasa di sekolah kami. Siswa sekarang lebih termotivasi untuk datang tepat waktu. Mereka tahu bahwa setiap scan dicatat secara akurat. Selain itu, ini juga menjadi pengingat bagi para guru, bahwa kedisiplinan kita sebagai ASN adalah contoh utama bagi para siswa."
Inovasi ini membuktikan bahwa teknologi, jika diterapkan dengan tepat, dapat menjadi alat yang sangat ampuh untuk membentuk karakter dan budaya positif di lingkungan sekolah. SMPN 1 Kolaka diharapkan bisa menjadi percontohan bagi sekolah-sekolah lain dalam mengintegrasikan teknologi modern untuk meningkatkan kualitas pendidikan," jelas Dakir. (*)